Jumat, 07 November 2014

materi layanan informasi (kerja sama)




MATERI LAYANAN INFORMASI
MEMBANGUN KERJA SAMA YANG BAIK

O
L
E
H

ADRI HERMAWAN
33.12.3.036

BIMBINGAN KONSELING ISLAM 2 / SEMESTER V
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN




LOGO IAIN
 









INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
2014/2015






LAYANAN INFORMASI

A.    Pengertian Layanan Informasi
Layanan informasi adalah suatu layanan yang berupaya memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka perlukan. Layanan informasi juga bermakna usaha- usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman tentang lingkungan hidupnya dan tentang proses perkembangan anak muda.

B.     Tujuan Layanan Informasi
a.       Tujuan Umum
Tujuan umum layanan informasi adalah agar dapat terkuasainya informasi tertentu oleh peserta layanan dan informasi tersebut selanjutnya digunakan oleh peserta untuk keperluan hidupnya sehari- hari dan perkembangan dirinya.
b.      Tujuan khusus
Tujuan khusus layanan informasi sangat terkait dengan fungsi- fungsi konseling

C.    Komponen Layanan Informasi
a.       Konselor
b.      Peserta layanan
c.       Informasi

D.    Asas Layanan Informasi
Asas kegiatan mutlak diperlukan didasarkan pada kesukarelaan dan keterbukaan baik dari para peserta maupun konselor. Asas kerahasiaan diperlukan dalam layanan informasi yang diselenggarakan untuk peserta atau klien khususnya dengan informasi yang sangat mempribadi.

E.     Judul Materi Layanan Informasi
Materi layanan informasi dalam bidang pendidikan adalah “Membangun kerja sama yang baik”.

F.     Teknik Layanan Informasi
1.      Ceramah, Tanya jawab dan diskusi
2.      Melalui media
3.      Acara khusus
4.      Narasumber

G.    Tujuan Materi
Dapat menumbuhkan perilaku bekerja sama yang baik dalam melaksanakan proses belajar, agar dapat mencapai suatu tujuan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Hal ii dikarenakan dengan bekerja sama maka belajar akan lebih asyik dan menarik. Segala sesuatu yang dilakukan secara kerja sama akan lebih matang hasilnya.

























MEMBANGUN  KERJA SAMA (TEAM WORK)

A.    Latar belakang
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya. Dengan akal budinya, manusia dapat berpikir dan menemukan cara-cara yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhanhidupnya, baik kebutuhan sebagai makhluk individual maupun sebagai makhluk sosial. Salah satu cara yang ditemukan oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya tersebut adalah kerja sama. Manusia sadar bahwa tanpa kerja sama, mereka tidak mungkin memenuhi kebutuhannya sendiri secara layak.

B.     Pengertian Kerja Sama (Team Work)
Tim adalah adalah suatu kelompok yang memiliki ikatan dan interaksi yang harmonis yang memacu terjadinya perubahan, pertumbuhan dan perkembangan pribadi  maupun organisasi.
Steven covey (1997) dalam bukunya “the seven habit” menemukan tujuh kebiasaan yang baik :
1.        Pro aktif
2.        Mendahulukan yang utama
3.        Selalu memulai dengan tujuan akhir
4.        Pendekatan menang-menang
5.        Berusaha mengerti orang lain sebelum dimengerti orang lain
6.        Selalu menciptakan sinergi, keterpaduan dan kebersamaan
7.        Selalu mengasah dan mengembangkan diri baik fisik, sosial, maupun nilai-nilai.
Dari ketujuh habit tsb yang menonjolkan adanya tim adalah : pendekatan menang-menang, menger-ti orang lain dan selalu bersinergi.
Kerja sama adalah interaksi sosial antar individu atau kelompok yang secara bersama-sama mewujudkan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.
Kerja sama adalah sebuah sistem pekerjaan yang di kerjakan oleh dua orang atau lebih untuk mendapatkan tujuan yang direncanakan bersama.  Kerja sama dalam tim kerja menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kinerja dan prestasi kerja.  Kerja sama dalam tim kerja akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas bagi individu-individu yang tergabung dalam kerja tim. Komunikasi akan berjalan baik dengan dilandasi kesadaran tanggung jawab tiap anggota.
Kerja sama dilakukan oleh sebuah tim lebih efektif dari pada kerja secara individual. Menurut West (2002), Telah banyak riset membuktikan bahwa kerja sama secara berkelompok mengarah pada efisiensi dan efektivitas yang lebih baik. Hal ini sangat berbeda dengan kerja yang dilaksanakan oleh perorangan.
Setiap tim maupun individu sangat berhubungan erat dengan kerja sama yang dibangun dengan kesadaran pencapaian prestasi dan kinerja. Dalam kerja sama akan muncul berbagai penyelesaian yang secara individu tidak terselesaikan. Keunggulan yang dapat diandalkan dalam kerja sama pada kerja tim adalah munculnya berbagai penyelesaian secara sinergi dari berbagai individu yang tergabung dalam kerja tim. 
Kontribusi tiap-tiap individu dapat menjadi sebuah kekuatan yang terintegrasi. Individu dikatakan bekerja sama jika upaya-upaya dari setiap individu tersebut secara sistematis terintegrasi untuk mencapai tujuan bersama. Dalam mencapai tujuan bersama, kerja sama memberikan manfaat yang besar bagi kerja tim. Biasanya organisasi berbasis kerja tim memiliki struktur yang ramping. Oleh sebab itu, organisasi akan bias merespons dengan cepat dan efektif lingkungan yang cepat berubah (West, 2002). 

C.    Manfaat Membangun TIM
(Robert b. Maddux dalam buku “team building”)
1.      Dengan adanya tim, sasaran yang realistik dapat ditentukkan dan dicapai optimal.
2.      Anggota tim dan pemimpin tim memiliki komitmen untuk saling mendukung sama lain agar tim berhasil.
3.      Anggota tim memahami prioritas anggota lainnya dan dapat saling membantu.
4.      Komunikasi bersifat terbuka, diskusi cara kerja baru atau memperbaiki cara kerja.
5.      Pemecahan masalah lebih efektif karena kemampuan tim lebih memadai.
6.      Umpan balik tim lebih memadai karena anggota tim mengetahui apa yang diharapkan.
7.      Konflik diterima sebagai hal yang wajar, dan dianggotaap sebagai kesempatan untuk memecahkan masalah.
8.      Keseimbangan tercapainya produktivitas tim dengan  pemenuhan kebutuhan pribadi.
9.      Tim dihargai atas hasil yang sangat baik, dan setiap anggota dipuji atas kontribusi pribadinya.
10.  Anggota kelompok termotivasi untuk mengeluarkan ide-idenya dan mengujinya serta menularkan dan mengembangkan potensi dirinya secara maksimal.
11.  Anggota kelompok menyadari pentingnya disiplin sebagai kebiasaan kerja dan menyesuaikan perilakunya untuk mencapai standard kelompok.
12.  Anggota kelompok lebih berprestasi dalam bekerjasama dalam tim dan dengan tim lainnya.

D.    TIM yang dinamis
Adalah tim yang memiliki kinerja yang sangat tinggi, tim yang dapat memanfaatkan segala energi yang ada dalam tim tersebut untuk  menghasilkan sesuatu.
Ciri-ciri tim yang dinamis dikemukakan oleh richard y. Chang :
      Menyatakan secara jelas misi dan tujuan.
      Beroperasi secara kreatif.
      Memfokuskan pada hasil.
      Memperjelas peran dan tanggung jawab.
      Diorganisasikan dengan baik.
      Dibangun di atas kekuatan individu.
      Saling mendukung kepemimpinan anggota yang lain.
      Mengembangkan iklim tim.
      Menyelesaikan ketidak sepakatan.
      Berkomunikasi secara terbuka.
      Membuat keputusan secara obyektif.
      Mengevaluasi efektivitasnya sendiri.

E.     Tim yang efektif
1.      Tujuan yang akan dicapai jelas : Visi, Misi, Tujuan, Tugas ditetapkan bersama dan diterima oleh semua Anggota tim yang diwujudkan dalam rencana kegiatan yang nyata
2.      Iklim yang tidak formal, sejuk dan santai tidak dijumpai adanya ketegangan atau kejemuan
3.      Tiap Anggota tim terdorong untuk berperan aktif.
4.      Tiap Anggota bersedia dan mampu menjadi pendengar yang efektif mendengar, bertanya, menterjemahkan dalam bahasa yang sederhana, dan menyimpulkan bersama-sama untuk menghasilkan ide.
5.      Semua Anggota tim merasa tetap nyaman meskipun terjadi ketidaksesuaian pendapat. Tim tdk menunjukkan tanda-tanda penolakan, menutup-nutupi, ataupun menghindari konflik.
6.      Keputusan diambil secara konsensus
7.      Komunikasi keterbukaan
8.      Kejelasan peran tiap Anggota tim dalam tiap pelaksanaan tugas tim
9.      Kepemimpinan dalam kebersamaan, meskipun ada pemimpin formal, ttp fungsi kepemimpinan dpt berpindah dr seorang ke yg lain.
10.  Tim mengadakan hubungan dengan pihak luar, tim-tim lain dalam organisasi.
11.  Tim terdiri dari beragam Anggota yang mempunyai sifat dan karakteristik “pemain tim” yang berbeda.
12.  Tim bersedia periodik melakukan “self assessment” (intropeksi).

F.     Poin-poin team work yang baik:
1.      Team work adalah kerja sama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
2.      Sama-sama bekerja bukanlah team work, itu adalah kerja individual.
3.      Filosofi team work: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bias dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
4.      Ketika berada dalam team work, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
5.      Dalam team work yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
6.      Keragaman individu dalam team work memang sebuah nilai plus namun bias menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
7.      Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
8.      Jika setiap orang bekerja sama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
9.      Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
10.  Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam team work yang akan mempercepat proses pencapaian target.
11.  Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan kerjasama.
12.  Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.
13.  Ingatlah selalu bahwa: ‘team work makes the dream work’.


0 komentar:

Posting Komentar

 
;