Jumat, 07 November 2014

materi layanan penempatan dan penyaluran (Organisasi sekolah)




MATERI LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN
ORGANISASI DI SEKOLAH

O
L
E
H

ADRI HERMAWAN
33.12.3.036

BIMBINGAN KONSELING ISLAM 2 / SEMESTER V
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN




LOGO IAIN
 









INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
2014/2015






LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN

A.    Pengertian
Menurut Prayitno layanan penempatan adalah: “Suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan untuk membantu individu atau kelompok yang mengalami mismatch (ketidaksesuaian antara potensi dengan usaha pengembangan), dan penempatan individu pada lingkungan yang cocok bagi dirinya serta pemberian kesempatan kepada individu untuk berkembang secara optimal”.
Purwoko menjelaskan bahwa: “Layanan penempatan dan penyaluran adalah “serangkaian kegiatan bantuan yang diberikan kepada siswa agar siswa dapat menempatkan dan menyalurkan segala potensinya pada kondisi yang sesuai”.
Mulyadi yang menjelaskan bahwa: “Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan atau program studi, program latihan, magang, kegiatan kulikuler/ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat, serta kondisi pribadinya”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dana penyaluran yang tepat (misalnya penempatan/penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan, atau program studi, program pilihan, magang, kegiatan kurikuler/ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya.

B.     Tujuan Layanan Penempatan dan Penyaluran
a)      Tujuan umum
Pelaksanaan penempatan dan penyaluran secara umum memiliki tujuan yang hendak dicapai. Menurut Prayitno tujuan umum layanan penempatan dan penyaluran adalah diperolehnya tempat  yang sesuai bagi individu untuk pengembangan potensi dirinya.  Kesesuaian terhadap tempat dalam pengembangan diri seperti pada lingkungan sekolah, organisasi, pekerjaan, dan juga pendidikan lanjut.
b)      Tujuan khusus
Tujuan khusus dari layanan penempatan dan penyaluran  lebih spesifik mengarahkan siswa kedalam penguasaan kompetensi yang sesuai dengan bakatnya. Menurut Prayitno secara khusus tujuan layanan penempatan dan penyaluran adalah: “Membantu siswa  mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu , teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan  pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas”. Tercapainya tujuan dari layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa untuk dapat terhindar dari permasalahan pengembangan diri dan juga siswa akan mampu merancang masa depanya secara realistik.

C.    Fungsi Layanan Penempatan dan Penyaluran
·         Fungsi pemahaman yaitu terpahaminya kondisi individu dan lingkungan yang ada dan yang dikehendaki
·         Fungsi pencegahan yaitu mencegah masalah jika potensi individu sesuai dengan lingkungan untuk pengembangan potensinya .
·         Fungsi pengentasan yaitu menyelesaikan masalah melalui upaya penempatan pada lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan individu.
·         Fungsi pengembangan dan pemeliharaan yaitu potensi individu menjadi terkembangkan dan terpeliharanya dari hal-hal yang menghambat dan merugikan.
·         Fungsi advokasi yaitu menghindari individu dari keteraniayaan diri dan hak-haknya.

D.    Judul Materi Layanan Informasi
Materi layanan nya adalah adalah “Organisasi di sekolah”.

E.     Teknik Layanan Informasi
1.      Ceramah, Tanya jawab dan diskusi
2.      Melalui media
3.      Acara khusus
4.      Narasumber

F.     Tujuan Materi
Memberitahukan kepada siswa tentang berbagai organisasi yang terdapat didalam skeolah, agar mengarahkan mereka untuk memasuki organisasi apa yang cocok pada minat mereka.

ORGANISASI DI SEKOLAH

A.    PENGERTIAN
1.      Pengertian Organisasi
Banyak macam dan ragam bentuk suatu organisasi mulai dari yang berbentuk kecil hingga organisasi yang bentuknya besar dan mempunyai suatu tujuan yang berbeda pula, begitu pula tentang pengertian organisasi itu sendiri. Banyak definisinisi dan pengertian dari organisasi yang di paparkan oleh para ahli, berikut adalah beberapa definisi dan pengertian dari Organisasi :
Organisasi : penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga menjadi suatu kesatuan; sususan dan aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur; gabungan kerja sama (untuk mencapai tujuan tertentu).
Kamus modern bahasa Indonesia M. dahlan Al Barry Pengertian Organisasi (didapat dari buku)
a.       Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia)
b.      Organisasi adalah sistem sosial yang memiliki identitas kolektif yang tegas, daftar anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas, dan prosedur pergantian anggota. (Janu Murdiyamoko dan Citra Handayani, Sosiologi untuk SMU Kelas I)
c.       Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
d.      Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
e.       Menurut Chester I. Bernard, organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih

2.      Pengertian Organisasi Sekolah
Dalam penyelenggaraan pendidikan lembaga pendidikan tidak dapat lepas dari organisasi negara. Untuk organisasi ini Mulyani A Nurhadi membedakan menjadi dua yaitu organisasi makro dan mikro. Organisasi pendidikan makro adalah organisasi pendidikan dilihat dari segi organisasi secara luas. Dalam struktur organisasi, organisasi pendidikan pada tingkat makro dibedakan atas: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Pusat, Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Pendidikan Dan Kebudayaan di Kabupaten/Kotamadya dan Kantor Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Kecamatan. Organisasi pendidikan mikro adalah organisasi pendidikan dilihat dengan titik tolak dengan unit-unit yang ada pada suatu sekolah atau lembaga pendidikan penyelenggara langsung proses belajar mengajar. Struktur disetiap sekolah atau lembaga tidak seluruhnya sama. Mungkin disuatu sekolah terdapat sesuatu unit sekolah yang disekolah lain tidak terdapat karena disebabkan kekurangan tenaga atau sarana lain.
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu  disana kita bisa belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya. Dengan pendewasaan maka kita dapat menyikapi masalah kita dengan baik dan kita juga mampu berinteraksi sebagai mana peran kita didalam suatu lingkungan.
Definisi organisasi sekolah dari para ahli:
Organization is the form of every human association for the attainment of comon purpose (James D. Oony) An organization as a system of cooperative activities of two or more persons (Chester I. Barnard).
Dari defini tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa organisasi adalah sebuah bentuk atau sistem yang terdiri dari sekelompok manusia yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu sekolah dikatakan sebagai sebuah organisasi karena sekolah didirikan untuk mencapai tujuan bersama khususnya di bidang pendidikan.

B.     TUJUAN DAN FUNGSI ORGANISASI SEKOLAH
Adapun tujuan dan fungsi organisasi di sekolah adalah menumbuhkan minat, dan bakat siswa yang masih terpendam. Dengan organisasi maka diharapkan para siswa mampu memilih atau menempatkan dirinya sesuai kemampuan yang dimiliki. Organisasi juga banyak membantu siswa dalam hal psikologisnya yaitu siswa berani menyampaikan argument dan berani turun langsung ke lapangan dalam hal praktiknya.

C.  JENIS-JENIS ORGANISASI SEKOLAH
1)   OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
a.    Secara Sematis
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah:
Masing-masing mempunyai pengertian:
Organisasi Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompok ke rjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan. Siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Intra adalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan. Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.
b.   Secara Organisasi
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
c.    Secara fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di bidang pembinaan kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaa, di sampig ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.
d.   Secara Sistem
Apabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya mencitapakan suatu organisasi yang mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:
·      berorientasi pada tujuan.
·      memiliki susunan kehidupan kelompok
·      memiliki sejumlah peranan.
·      terkoordinasi dan
·      berkelanjutan dalam waktu tertentu.

-          PERANAN
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi dan peranan. Demikianlah pada OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pola beberapa peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan.
Sebagai suatu organisasi perlu pula memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan, agar OSIS sebagai organisasi tetap hidup dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembagan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis yaitu:
·      Sumber daya
·      Efisiensi
·      Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
·      Pembaharuan
·      Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
·      Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen.
Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut agar OSIS selalu dapat mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan perlu di pahami apa sebenarnya arti, peran dan manfaat apa saja yang diperoleh melalui OSIS tersebut.
       Peranan adalah manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan. Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah:
a.    Sebagai Wadah
       Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpa seling berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tindakan berfungsi lagi.

b.   Sebagai Penggerak / Motivator
       Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang paling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.

c.    Peranan yang bersifat preventif
       Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.

       Melalui peranan OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut:
·      Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
·      Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air.
·      Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.
·      Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.
·      Meningkatkan ketrampilan, kemandirian dan percaya diri.
·      Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
·      Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.
2)   PKS (Patroli Keamanan Sekolah)
PKS adalah singkatan dari Patroli Keamanan Sekolah jika kita mendengar kata Patroli, tentunya kita teringat tugas-tugas pengawasan daerah sesuai dengan perincian tugas yang dibebankannya, Misalnya Patroli Jalan Raya (PJR) adalah patroli Polisi Lalu Lintas yang tugasnya mengadakan pengawasan keamanan, ketertiban, kelancaran lalu lintas sepanjang jalan tersebut. Begitu pula PKS tidak jauh beda tugasnya dengan PJR tetapi yang membedakannya adalah ruang lingkup tugasnya, PJR bertugas disepanjang jalan raya sedangkan PKS di lingkungan sekolah serta jalan menuju ke sekolah.
Didasarkan oleh rasa memiliki terhadap sekolah di dalam menjaga ketertiban dan keamanannnya, maka para pelajar mewujudkan hal tersebut ke dalam suatu wadah organisasi guna mempermudah pengkoodinasiannya. Untuk itulah maka pada tanggal 5 Mei 1975 dibentuklah suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan Sekolah. Pada saat itulah ruang lingkup tugas yang diemban Polisi Keamanan Sekolah masih sempit, yaitu hanya sebatas menjaga keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa tersebut. Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi Keamanan Sekolah, maka pada tanggal 5 Juni 1975 Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan Patroli Keamanan Sekolah dengan persetujuan dari Bapak Letkol. Anton Soedjarwo. Ruang lingkup dari Patroli Keamanan Sekolah mengalami peluasan dan penyempitan. Tugas disempitkan dalam bidang keamanan, Dimana tugas yang diemban Patroli Keamanan Sekolah hanya sebagai pengawas atau pemantau dari tindakan-tindakan negatif yang terjadi di sekolah untuk selanjutnya dilaporkan kepada pihak guru. Sedangkan perluasannya yaitu pada bidang kelalulintasan, dimana seluruh anggota Patroli Keamanan Sekolah wajib mengetahui peraturan-peraturan kelalulintasan.
Tugas PKS adalah mengatur lalu lintas dilingkungan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah, terutama pada saat menyebrangkan siswa-siswi yang akan menuju kesekolah maupun yang akan meninggalkan sekolah. PKS juga dapat bertugas ditempat-tempat lain yang sedang melaksanakan kegiatan sekolah, umpamanya pada saat kegiatan Porseni, menyambut perayaan hari-hari besar dan kegiatan lainnya. Walaupun semata-mata PKS bertugas untuk kawan-kawan se-sekolahnya, dibenarkan juga kalau mereka melaksanakan tugasnya terhadap pemakai jalan lain, seperti menyebrangkan siswa-siswi dari sekolah lain. Orang lanjut usia atau siapa saja yang ada di tempat itu dan memerlukan pertolongan, bahkan anggota PKS pun bisa membantu tugas para Polisi yang ada dijalan.
3)   PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera)
       Paskibra    : Pasukan Pengibar Bendera Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dalam hal ini Sekolah Menengah Atas atau sederajat.
       Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan para siswa, dalam arti memperkaya pelajaran serta memperbaiki pengetahuan para siswa yang berkaitan dengan program kurikulum yang ada.
       Untuk melengkapi upaya pendidikan, pemantapan dan pembentukan nilai-nilai kepribadian para siswa. Hal ini dapat diusahakan melalui kegiatan baris-berbaris, penguasaan teknis upacara bendera, kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa serta latihan kepemimpinan dan bela negara.
       Disamping berorientasi pada mata pelajaran yang diprogramkan, dan usaha pembentukan kepribadian siswa, memperbanyak kagiatan ekstrakurikuler yang diarahkan untuk membina serta meningkatkan bakat. Minat dan keterampilan. Hasil yang diharapakan kegiatan ini tak lain ialah untuk memacu anak kearah yang sifatnya positif.

4)   PRAMUKA
       Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
       “Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
       Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
D.    TEKNIK LAYANAN ORIENTASI
       Teknik layanan yang digunakan adalah Partisipasi: melibatkan diri secara langsung dalam suasana dan kegiatan, mencoba, mengalami sendiri.
E.  RANGKUMAN
Organisasi adalah sebuah bentuk atau sistem yang terdiri dari sekelompok manusia yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu sekolah dikatakan sebagai sebuah organisasi karena sekolah didirikan untuk mencapai tujuan bersama khususnya di bidang pendidikan.


0 komentar:

Posting Komentar

 
;