MATERI LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN
ORGANISASI
DI SEKOLAH
O
L
E
H
ADRI HERMAWAN
33.12.3.036
BIMBINGAN KONSELING ISLAM 2 / SEMESTER V
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
2014/2015
LAYANAN PENEMPATAN
DAN PENYALURAN
A.
Pengertian
Menurut Prayitno layanan penempatan
adalah: “Suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan untuk membantu individu atau
kelompok yang mengalami mismatch (ketidaksesuaian antara potensi dengan usaha
pengembangan), dan penempatan individu pada lingkungan yang cocok bagi dirinya
serta pemberian kesempatan kepada individu untuk berkembang secara optimal”.
Purwoko menjelaskan bahwa: “Layanan
penempatan dan penyaluran adalah “serangkaian kegiatan bantuan yang diberikan
kepada siswa agar siswa dapat menempatkan dan menyalurkan segala potensinya
pada kondisi yang sesuai”.
Mulyadi yang menjelaskan bahwa:
“Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh penempatan dan penyaluran
yang tepat (misalnya penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok
belajar, jurusan atau program studi, program latihan, magang, kegiatan
kulikuler/ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat, serta
kondisi pribadinya”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan
yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dana penyaluran yang
tepat (misalnya penempatan/penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan,
atau program studi, program pilihan, magang, kegiatan
kurikuler/ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta
kondisi pribadinya.
B.
Tujuan
Layanan Penempatan dan Penyaluran
a) Tujuan umum
Pelaksanaan penempatan dan
penyaluran secara umum memiliki tujuan yang hendak dicapai. Menurut Prayitno tujuan
umum layanan penempatan dan penyaluran adalah diperolehnya tempat yang
sesuai bagi individu untuk pengembangan potensi dirinya. Kesesuaian
terhadap tempat dalam pengembangan diri seperti pada lingkungan sekolah,
organisasi, pekerjaan, dan juga pendidikan lanjut.
b) Tujuan
khusus
Tujuan khusus dari layanan
penempatan dan penyaluran lebih spesifik mengarahkan siswa kedalam
penguasaan kompetensi yang sesuai dengan bakatnya. Menurut Prayitno secara
khusus tujuan layanan penempatan dan penyaluran adalah: “Membantu siswa
mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu , teknologi, dan seni
sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan
pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas”.
Tercapainya tujuan dari layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa
untuk dapat terhindar dari permasalahan pengembangan diri dan juga siswa akan
mampu merancang masa depanya secara realistik.
C.
Fungsi
Layanan Penempatan dan Penyaluran
·
Fungsi pemahaman yaitu terpahaminya kondisi individu
dan lingkungan yang ada dan yang dikehendaki
·
Fungsi pencegahan yaitu mencegah masalah jika potensi
individu sesuai dengan lingkungan untuk pengembangan potensinya .
·
Fungsi pengentasan yaitu menyelesaikan masalah melalui
upaya penempatan pada lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan individu.
·
Fungsi pengembangan dan pemeliharaan yaitu potensi
individu menjadi terkembangkan dan terpeliharanya dari hal-hal yang menghambat
dan merugikan.
·
Fungsi advokasi yaitu menghindari individu dari
keteraniayaan diri dan hak-haknya.
D.
Judul Materi Layanan
Informasi
Materi
layanan nya adalah adalah
“Organisasi di sekolah”.
E.
Teknik Layanan Informasi
1. Ceramah, Tanya jawab dan diskusi
2. Melalui media
3. Acara khusus
4. Narasumber
F.
Tujuan Materi
Memberitahukan kepada siswa
tentang berbagai organisasi yang terdapat didalam skeolah, agar mengarahkan
mereka untuk memasuki organisasi apa yang cocok pada minat mereka.
ORGANISASI DI SEKOLAH
A.
PENGERTIAN
1.
Pengertian
Organisasi
Banyak macam dan ragam bentuk suatu organisasi mulai dari
yang berbentuk kecil hingga organisasi yang bentuknya besar dan mempunyai suatu
tujuan yang berbeda pula, begitu pula tentang pengertian organisasi itu
sendiri. Banyak definisinisi dan pengertian dari organisasi yang di paparkan
oleh para ahli, berikut adalah beberapa definisi dan pengertian dari Organisasi
:
Organisasi : penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga
menjadi suatu kesatuan; sususan dan aturan dari berbagai bagian sehingga
merupakan kesatuan yang teratur; gabungan kerja sama (untuk mencapai tujuan
tertentu).
Kamus
modern bahasa Indonesia M. dahlan Al Barry Pengertian Organisasi (didapat dari buku)
a.
Organisasi
adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga
merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa
Indonesia)
b. Organisasi adalah sistem sosial yang
memiliki identitas kolektif yang tegas, daftar anggota yang terperinci, program
kegiatan yang jelas, dan prosedur pergantian anggota. (Janu Murdiyamoko dan
Citra Handayani, Sosiologi untuk SMU Kelas I)
c. Menurut Stoner, organisasi adalah
suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
manajer mengejar tujuan bersama.
d. Menurut James D. Mooney, organisasi
adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
e. Menurut Chester I. Bernard,
organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih
2.
Pengertian Organisasi Sekolah
Dalam penyelenggaraan pendidikan lembaga pendidikan tidak
dapat lepas dari organisasi negara. Untuk organisasi ini Mulyani A Nurhadi membedakan
menjadi dua yaitu organisasi makro dan mikro. Organisasi pendidikan makro
adalah organisasi pendidikan dilihat dari segi organisasi secara luas. Dalam
struktur organisasi, organisasi pendidikan pada tingkat makro dibedakan atas:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Pusat, Kantor Wilayah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Pendidikan Dan Kebudayaan di
Kabupaten/Kotamadya dan Kantor Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Kecamatan.
Organisasi pendidikan mikro adalah organisasi pendidikan dilihat dengan titik
tolak dengan unit-unit yang ada pada suatu sekolah atau lembaga pendidikan
penyelenggara langsung proses belajar mengajar. Struktur disetiap sekolah atau
lembaga tidak seluruhnya sama. Mungkin disuatu sekolah terdapat sesuatu unit
sekolah yang disekolah lain tidak terdapat karena disebabkan kekurangan tenaga
atau sarana lain.
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan
dalam merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu disana kita bisa belajar
bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah
sehingga kita bisa menyelesaikannya. Dengan pendewasaan maka kita dapat
menyikapi masalah kita dengan baik dan kita juga mampu berinteraksi sebagai
mana peran kita didalam suatu lingkungan.
Definisi organisasi sekolah dari para ahli:
Organization is the form of every human association for the
attainment of comon purpose (James D. Oony) An organization as a system of
cooperative activities of two or more persons (Chester I. Barnard).
Dari defini tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa
organisasi adalah sebuah bentuk atau sistem yang terdiri dari sekelompok
manusia yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu sekolah
dikatakan sebagai sebuah organisasi karena sekolah didirikan untuk mencapai
tujuan bersama khususnya di bidang pendidikan.
B.
TUJUAN DAN FUNGSI ORGANISASI SEKOLAH
Adapun tujuan dan fungsi organisasi di sekolah adalah
menumbuhkan minat, dan bakat siswa yang masih terpendam. Dengan organisasi maka
diharapkan para siswa mampu memilih atau menempatkan dirinya sesuai kemampuan
yang dimiliki. Organisasi juga banyak membantu siswa dalam hal psikologisnya
yaitu siswa berani menyampaikan argument dan berani turun langsung ke lapangan
dalam hal praktiknya.
C. JENIS-JENIS
ORGANISASI SEKOLAH
1)
OSIS (Organisasi Siswa Intra
Sekolah)
a.
Secara
Sematis
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar
dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di
sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra,
sekolah:
Masing-masing
mempunyai pengertian:
Organisasi Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang
diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan
satuan atau kelompok ke rjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk
mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan. Siswa adalah
peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Intra adalah berarti terletak
didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di
dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan. Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.
b.
Secara
Organisasi
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di
sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di
sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di
luar sekolah.
c.
Secara
fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan
pendidikan khususnya di bidang pembinaan kesiswaan arti yang terkandung lebih
jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan
kesiswaa, di sampig ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan,
Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.
d. Secara Sistem
Apabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai
tempat kehidupan berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa
mengadakan koordinasi dalam upaya mencitapakan suatu organisasi yang mengadakan
koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan.
Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:
· berorientasi pada tujuan.
· memiliki susunan kehidupan kelompok
·
memiliki
sejumlah peranan.
·
terkoordinasi
dan
· berkelanjutan dalam waktu tertentu.
-
PERANAN
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki
berbagai macam fungsi dan peranan. Demikianlah pada OSIS sebagai suatu
organisasi memiliki pola beberapa peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan.
Sebagai suatu organisasi perlu pula memperhatikan
faktor-faktor yang sangat berperan, agar OSIS sebagai organisasi tetap hidup
dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan
perkembagan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis
yaitu:
· Sumber daya
·
Efisiensi
·
Koordinasi
kegiatan sejalan dengan tujuan
·
Pembaharuan
·
Kemampuan
beradaptasi dengan lingkungan luar
·
Terpenuhinya
fungsi dan peran seluruh komponen.
Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi
tersebut agar OSIS selalu dapat mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur
pembinaan kesiswaan perlu di pahami apa sebenarnya arti, peran dan manfaat apa
saja yang diperoleh melalui OSIS tersebut.
Peranan adalah manfaat atau kegunaan
yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan. Sebagai salah
satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah:
a. Sebagai Wadah
Organisasi Siswa
Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di Sekolah
bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan
pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai
wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan
kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpa seling
berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tindakan berfungsi
lagi.
b.
Sebagai
Penggerak / Motivator
Motivator adalah
perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk
berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil
sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu
dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi
perubahan, memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan
perubahan, dan yang paling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan
bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu
meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila
OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya
sebagai motivator.
c.
Peranan
yang bersifat preventif
Apabila peran
yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumber
daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan,
seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya.
Dengan demikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari
segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS
akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat
diwujudkan.
Melalui peranan
OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut:
· Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
· Meningkatkan kesadaran berbangsa,
bernegara dan cinta tanah air.
· Meningkatkan kepribadian dan budi
pekerti luhur.
· Meningkatkan kemampuan
berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.
· Meningkatkan ketrampilan,
kemandirian dan percaya diri.
· Meningkatkan kesehatan jasmani dan
rohani.
· Menghargai dan menjiwai nilai-nilai
seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.
2)
PKS (Patroli Keamanan Sekolah)
PKS adalah singkatan dari Patroli
Keamanan Sekolah jika kita mendengar kata Patroli, tentunya kita
teringat tugas-tugas pengawasan daerah sesuai dengan perincian tugas yang
dibebankannya, Misalnya Patroli Jalan Raya (PJR)
adalah patroli Polisi Lalu Lintas yang tugasnya mengadakan pengawasan keamanan,
ketertiban, kelancaran lalu lintas sepanjang jalan tersebut. Begitu pula PKS
tidak jauh beda tugasnya dengan PJR tetapi yang membedakannya adalah ruang
lingkup tugasnya, PJR bertugas disepanjang jalan raya sedangkan PKS di
lingkungan sekolah serta jalan menuju ke sekolah.
Didasarkan oleh rasa memiliki terhadap
sekolah di dalam menjaga ketertiban dan keamanannnya, maka para pelajar
mewujudkan hal tersebut ke dalam suatu wadah organisasi guna mempermudah
pengkoodinasiannya. Untuk itulah maka pada tanggal 5 Mei 1975 dibentuklah suatu
wadah yang bernama Polisi Keamanan Sekolah. Pada saat itulah ruang lingkup
tugas yang diemban Polisi Keamanan Sekolah masih sempit, yaitu hanya sebatas
menjaga keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa
tersebut. Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi Keamanan Sekolah,
maka pada tanggal 5 Juni 1975 Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan
Patroli Keamanan Sekolah dengan persetujuan dari Bapak Letkol. Anton
Soedjarwo. Ruang lingkup dari Patroli Keamanan Sekolah mengalami
peluasan dan penyempitan. Tugas disempitkan dalam bidang keamanan, Dimana tugas
yang diemban Patroli Keamanan Sekolah hanya sebagai pengawas atau pemantau dari
tindakan-tindakan negatif yang terjadi di sekolah untuk selanjutnya dilaporkan
kepada pihak guru. Sedangkan perluasannya yaitu pada bidang kelalulintasan,
dimana seluruh anggota Patroli Keamanan Sekolah wajib mengetahui
peraturan-peraturan kelalulintasan.
Tugas PKS adalah mengatur
lalu lintas dilingkungan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah, terutama pada
saat menyebrangkan siswa-siswi yang akan menuju kesekolah maupun yang akan
meninggalkan sekolah. PKS juga dapat bertugas ditempat-tempat
lain yang sedang melaksanakan kegiatan sekolah, umpamanya pada saat kegiatan
Porseni, menyambut perayaan hari-hari besar dan kegiatan lainnya. Walaupun
semata-mata PKS bertugas untuk kawan-kawan se-sekolahnya,
dibenarkan juga kalau mereka melaksanakan tugasnya terhadap pemakai jalan lain,
seperti menyebrangkan siswa-siswi dari sekolah lain. Orang lanjut usia atau
siapa saja yang ada di tempat itu dan memerlukan pertolongan, bahkan anggota PKS
pun bisa membantu tugas para Polisi yang ada dijalan.
3)
PASKIBRA
(Pasukan Pengibar Bendera)
Paskibra
: Pasukan Pengibar Bendera Sekolah adalah satuan pendidikan tempat
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dalam hal ini Sekolah Menengah
Atas atau sederajat.
Untuk memperdalam
dan memperluas pengetahuan para siswa, dalam arti memperkaya pelajaran serta
memperbaiki pengetahuan para siswa yang berkaitan dengan program kurikulum yang
ada.
Untuk melengkapi
upaya pendidikan, pemantapan dan pembentukan nilai-nilai kepribadian para
siswa. Hal ini dapat diusahakan melalui kegiatan baris-berbaris, penguasaan
teknis upacara bendera, kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan ketakwaan
terhadap tuhan yang maha esa serta latihan kepemimpinan dan bela negara.
Disamping
berorientasi pada mata pelajaran yang diprogramkan, dan usaha pembentukan
kepribadian siswa, memperbanyak kagiatan ekstrakurikuler yang diarahkan untuk
membina serta meningkatkan bakat. Minat dan keterampilan. Hasil yang
diharapakan kegiatan ini tak lain ialah untuk memacu anak kearah yang sifatnya
positif.
4)
PRAMUKA
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama
organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang
dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda
karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
“Pramuka”
merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga,
Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang
lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan
Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang
dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan
di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak,
akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan
yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan
bangsa Indonesia.
D.
TEKNIK LAYANAN ORIENTASI
Teknik
layanan yang digunakan adalah Partisipasi: melibatkan diri secara langsung
dalam suasana dan kegiatan, mencoba, mengalami sendiri.
E. RANGKUMAN
Organisasi adalah sebuah bentuk atau sistem yang terdiri
dari sekelompok manusia yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh
sebab itu sekolah dikatakan sebagai sebuah organisasi karena sekolah didirikan
untuk mencapai tujuan bersama khususnya di bidang pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar