Jumat, 07 November 2014

materi layanan orientasi (ujian nasional)



MATERI LAYANAN ORIENTASI
UJIAN NASIONAL
O
L
E
H
ADRI HERMAWAN
33.12.3.036
BIMBINGAN KONSELING ISLAM 2 / SEMESTER V
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


LOGO IAIN
 







INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
2014/2015




A.      PENGERTIAN LAYANAN ORIENTASI
Orientasi berarti tetapan ke arah depan dan tentang yang baru.[1] Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya.[2]
B.       TUJUAN LAYANAN ORIENTASI
Tujuan umum layanan orientasi (ORIN) berupaya “mengantarkan” individu untuk memasuki suasana atau lingkungan baru.[3] Sedangkan tujuan khusus layanan Orientasi dikaitkan dengan fungsi-fungsi konseling. Fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi pengembangan dan pemeliharaan, fungsi pengentasan, dan fungsi advokasi.
C.      JUDUL MATERI LAYANAN ORIENTASI
Materi layanan orientasi dalam bidang evaluasi pembelajaran adalah “Ujian Nasional..
D.      TUJUAN MATERI LAYANAN ORIENTASI
Tujuan umum materi layanan orientasi evaluasi pembelajaran yang berjudul ujian nasional adalah menumbuhkan sikap percaya diri siswa dalam menghadapi ujian yang menentukan lulus tidaknya ia untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.







UJIAN NASIONAL

A.    Pengertian Ujian Nasional
Bukan hal yang asing lagi bila saat ini kita membicarakan soal Ujian Nasional ini. Ada pihak-pihak yang setuju dengan diadakannya Ujian Nasional, namun banyak juga yang kurang setujudengan alasan-alasan yang cukup rasional. Sebelum berbicara lebih jauh tentang UN alangkah baiknya kita mengetahui apa itu Ujian Nasional.
Ujian nasional biasa disingkat UN adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh pusat Penilaian Pendidikan.
Depdiknas di indonesia berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Sering sekali kita mendengar kata-kata Ujian Nasional dan bahkan kita akan dan pernah mengalaminya bukan? Dari mulai sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas tak pernah lepas dari Ujian Nasional.
Ujian nasional merupakan bentuk tes tertulis, beberapa mata pelajaran tertentu yang diperlukan bagi mereka (siswa-siswi) yang berada di tingkatan satuan pendidikan (Kelas 6 SD, Kelas 3 SMP, Kelas 3 SMA) sebagai syarat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Ujian nasional juga bisa diartikan sebagai suatu bentuk tes tertulis guna menentukan kelulusan dari suatu lembaga pendidikan, dan ujian nasional ini diadakan atau diselenggarakan oleh pemerintah.
Dan ujian nasional ini bersifat menyeluruh, dalam artian baik disekolah negeri mupun di sekolah swasta yang berada di daerah wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia akan diharuskan bagi siswa-siswanya untuk mengikuti ujian nasional.
B.     Manfaat Pengaturan standar Ujian Akhir
1.      Adanya batas kelulusan setiap mata pelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi minimum.
2.      Adanya standar yang sama untuk setiap mata pelajaran sebagai standar minimum pencapaian kompetensi

C.    Tanggapan Tentang Ujian UN
Ujian nasional sangat menjadi momok yang menakutkan bagi peserta didik (murid) di daam menyelesaikan studinya di sekolah formal. Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya kasus seperti peserta didik yang tidak lulus dari ujian n asional, baik pada jenjang pendidikan SMP maupun SMA, meskipun murid tersebut dinilai pintar, cerdas dan telah diterima di perguruan tinggi baik di Indonesia maupun di luar Indonesia.
Disamping itu timbulnya permasalahan tersebut karena adanya kesan tidak adil untuk untuk sekolah-sekolah yang kurang mendukung dalam hal media pembelajaran, sarana dan prasarana belajar bagi sekolah yang berada di pedesaan dibandingkan pada sekolah yang berada diperkotaan.
Selain itu penyebab permasalahan ini karena fenomena di kalangan peserta didik itu sendiri sebagai generasi penerus bangsa yang cenderung tumbuhdan berkembang sebagai bangsa yang lembek, kurang gigih, dan kurang dalam menghadapi tantangan hidup. Bila kita lihat realita di lapangan bahwa sebagian dari murid di dalam kurangnya pandangan murid terhadap pentingnya pendidikan baik bagi mereka sendiri maupun untuk bangsa dan negara.
Dari fenomena diatas jelas sekali penyebab dari murid yang gagal di dalam menyelesaikan studinya disekolah formal. Hal tersebut harus mendapatkan perhatian yang lebih dan pemerintah untuk mencari benang merah dan fenomena ataupun permasalahan ini.
Kita tahu setiap kali hasil ujian nasional itu baik jenjang SMP maupun SMA dipublikasikan, banyak siswa yang tidak lulus karena nilai minimum kelulusan yang telah dtetapkan saat itu jugalah bertubi-tubi kritikan terus-menerus masyarakat kepada pemerintah. Mulai dari tidak sensitif terhadap permasalahan sampai kepada pelanggaran HAM oleh pemerintah.
Walaupun demikian tetaplah pelaksanaan Ujian Nasional tetaplah diadakan, karena persiapan-persiapan kearah ini pasti sudah dilakukan dengan baik oleh pemerintah, guru, hanya mengubah kebijkan bahwa ujian nasional tidak dijadikan sebagai satu-satunya standar kelulusan bagi peserta didik. Ada baiknya pemerintah bersama masyarakat bermusyawarah bersama-sama mencari solusi dan jalan yang terbaik yang tentunya tidak merugikan pihak manapun, guna menyelesaikan masalah ujian nasional tersebut.



D.    Persiapan Menghadapi UN
1.      Menjaga Kesehatan
Tentunya hal pertama adalah menjaga kondisi badan. Bagaimana mau belajar jika tidak badan kita sakit, loyo, kurang gairah dan lain sebagainya. Kesehatan itu mahal loh, coba bayangkan berapa kerugian yang ditimbulkan jika badan kita loyo, gak bergairah dan lemes, masa depan jadi taruhannya.
Jadi, mulai sekarang jagalah kesehatanmu, bisa dengan berolah raga secara teratur, contoh lari pagi setelah shlat subuh, dengan sendirinya gairah belajar kamu akan meningkat.

2.      Ikuti program pembelajaran disekolah dengan baik
Jika badan kita sehat, penuh semangat, maka hidup akan dipenuhi gairah dan kebahagiaan. Dalam mengikuti program pembelajaran disekolah pun lebih bersemangat, terkadang, terlalu banyak program belajar yang dicanangkan sekolah justru membuat kita merasa bosan, hmmm, gimana nih? Yups kuncinya adalah menjaga kondisi badan dan pola pikir di otak kita. Perbaiki pola pikir di otak kita. Perbaiki pola pikir dan jaga selalu kesehatan.

3.      Persiapkan diri dengan banyak berlatih dengan soal
Dari tahun ketahun, yang namanya ujian nasional ya seperti itu, soalnya pun tidak jauh berbeda. Untuk itu banyaklah berlatih soal, pahami setiap bentuk soal. Pada dasarnya yang berbeda adalah susunan kalimatnya saja, konsepnya tetap sama. Satu konsep kamu kuasai, insya Allah soal seperti apapun akan mudah kamu hadapi

4.      Buat jadwal belajar mulai sekarang dan fokuslah pada satu hal
Yang ini juga gak kalah pentin, suatu hal yang terstruktur dan terpola secara rapi maka hasilnya juga akan memuaskan. Sisakan waktumu cukup satu jam perhari fokus belajar satu mata pelajaran. Dan sisanya kamu bisa bermainsepuasnya sebagai hadiah dari belajarmu, insya Allah jika kamu konsisten dengan jadwal yang sudah kamu buat, hasilnya pasti dahsyat.

5.      Belajar kelompok, bahas soal saling bantu
Kadang kala, belajar sendiri tidak selalu menyenangkan, jika kamu tipe orang  yang suka belajar bareng, mungkin tips ini cocok buat kamu, pahamilah dirimu sendiri dan lakukan kemauanmu sendiri, dengan begitu kamu akan menikmati belajar lebih enjoy dan gak ada rasa terpaksa.

6.      Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Suasana yang mendukung akan menciptakan semangat dalam belajar.

7.      Jangan lupa sarapan sebelum mengerjakan soal
Ini penting!!! Jangan saking semangatnya ngikutin UN, kita sampai lupa sarapan. Hukum kekekalan energi bahwa kita gak bisa berpikir maksimal kalau perut terasa lapar.

8.      Siapkan perlengkapan UN
Seperti biasanya perlengakapan yang harus dipersiapkan berupa Pensil standar UN, Penggaris, alat untuk melingkari, Kaca sebagai lapisan lembar jawaban agar tidak mudah rusak, penghapus dan alat-alat lain yang mendukung.

9.      Berdoalah dan meminta restu orang tua
Salah satu do’a yang paling mujarab adalah do’a orang tuanya kepada anaknya. Hal ini dapat menjadi spirit dan menambah rasa percaya diri yang luar biasa bagi kamu. Namun jangan lupa kita juga harus berdo’a untuk keberhasilan kita.










KESIMPULAN

Depdiknas di indonesia berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Ujian nasional merupakan bentuk tes tertulis, beberapa mata pelajaran tertentu yang diperlukan bagi mereka (siswa-siswi) yang berada di tingkatan satuan pendidikan (Kelas 6 SD, Kelas 3 SMP, Kelas 3 SMA) sebagai syarat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Ujian nasional juga bisa diartikan sebagai suatu bentuk tes tertulis guna menentukan kelulusan dari suatu lembaga pendidikan, dan ujian nasional ini diadakan atau diselenggarakan oleh pemerintah.
Persiapan untuk menghadapi Ujian Nasional :
1.      Menjaga Kesehatan
2.      Ikuti program pembelajaran disekolah dengan baik
3.      Persiapkan diri dengan banyak berlatih dengan soal
4.      Buat jadwal belajar mulai sekarang dan fokuslah pada satu hal
5.      Belajar kelompok, bahas soal saling bantu
6.      Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan
7.      Jangan lupa sarapan sebelum mengerjakan soal
8.      Siapkan perlengkapan UN
9.      Berdoalah dan meminta restu orang tua










DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Prayitno, M.Sc.Ed & Drs. Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:PT Rineka Cipta,2004)


[1] Prayitno, L-9, (Universitas Negeri Padang, 2004), Hlm. 1
[2] Prof. Dr. H. Prayitno, M.Sc.Ed & Drs. Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:PT Rineka Cipta,2004), Hlm. 255
[3]  Prayitno, L-9, Hlm.3

0 komentar:

Posting Komentar

 
;