MAKALAH
KELOMPOK 1
DISUSUN
OLEH
ADRI
HERMAWAN
KHORUL
AMRI HASIBUAN
SURYA
MURNI PURBA
YANA
LESTARI
DOSEN PEMBIMBING : DEDIK
MATA KULIAH :
METODE PENELITIAN KUALITATIF
JURUSAN :
BIMBINGAN KONSELING ISLAM - 2
FAKULTAS : ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN
UIN
– SU MEDAN
2015
DAFTAR
ISI
DAFTAR ISI................................................................................................ i
PENDAHULUAN........................................................................................ 1
PEMBAHASAN........................................................................................... 2
1.
Pengertian
Penelitian................................................................................ 2
2.
Sikap Ilmuan............................................................................................ 3
3.
Cara Memperoleh Pengetahuan................................................................ 4
4.
Pendekatan-pendekatan Penelitian ......................................................... 4
A. Penelitian
Kualitatif........................................................................... 4
1) Pengertian
Penelitian Kualitatif................................................... 4
2) Kapan
Mengguakan Penelitian Kualitatif.................................... 6
3) Fungsi
dan Pemanfaatan Penelitian Kualitatif............................. 6
4) Karakteristik
Penelitian Kualitatif................................................ 7
B. Penelitian
Kuantitatif......................................................................... 8
1) Pengertian
Penelitian Kuantitatif................................................. 8
2) Proses
Penelitian Kuantitatif........................................................ 11
3) Kapan
Menggunakan Penelitian Kuantitatif................................ 12
4) Fungsi
Penelitian Kuantitatif....................................................... 12
5) Karakteristik
Penenlitian Kuantitatif........................................... 13
KESIMPULAN ........................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 15
PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan merupakan produk dari
penelitian baik ilmu pengetahuan alam maupun ilmu pengetahuan sosial.
Penelitian merupakan bagian tak terpisahkan dari ilmu pengetahuan. Citra orang
tentang ilmu pengetahuan sangat tergantung pada bagian penting yang merupakan
wajahnya yaitu kegiatan penelitian ilmiah.
Penelitian merupakan salah
satu sarana yang sangat penting untuk menjawab masalah yang dihadapi oleh
manusia. Dalam penelitian ilmiah dikenal dua bentuk penelitian, yaitu
penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif, fungsi, karakteristik, dan
peranannya berbeda-beda. agar kedua penelitian tersebut mendatangkanmanfaat
yang optimal bagi seorang peneliti, perlu diketahui fungsi, dan
karakteristiknya. Disamping itu, perlu diketahui pula kelebihan dari masing-masing penelitian, untuk
memecahkan suatu masalah sehingga mendapatkan hasil seoptimal mungkin.
KONSEP
DASAR DAN PENDEKATAN-PENDEKATAN PENELITIAN
1.
Pengertian
Penelitian
Penelitian
merupakan upaya untuk mendapatkan nilai kebenaran, tetapi bukan satu-satunya
cara untuk mendapatkannya. Beberapa teori tentang cara yang dapat ditempuh
untuk mencapai nilai kebenaran, diantaranya:
a. Teori
empirisme dikembangkan oleh john lock dari inggris. Teorinya menyatakan bahwa
nilai kebenaran dapat dicapai melalui pengalaman empiris, pengalaman yang
diperoleh secara inderawi, pengalaman melalui pengamatan.
b. Teori
rasionalisme, dikembangkan antara lain oleh Leibniz dari jerman. Teorinya
menyatakan bahwa nilai kebenaran dapat dicapai melalui proses berpikir yang
menghasilkan kesimpulan rasional, kesimpulan berdasarkan pertimbangan akal.
c. Pragmatisme
dikembangkan antara lain oleh Charles sander fierce dari amerika. Teorinya
menyatakan bahwa nilai kebenaran dapat dicapai melalui penyelidikan yang beroientasi
pada kepentingan masa kini dan masa datang. Oleh sebab itu, nilai kebenaran
akan berkembang sesuai dengan kondisi tempat dan proses.[1]
Pada
pokoknya penelitian merupakan usaha sistematik dalam menjawab suatu
permasalahan. Tuckman menjelaskan, tegasnya penelitian adalah proses pemecahan
masalah secara ilmiah. Sehubungan dengan hal diatas, Hadjar menjelaskan
informasi dan pengetahuan pendidikan yangdiperoleh melalui pengetahuan
mempunyai tingkat keshahihan yang lebih bias diandalkan dan dari hasil
penelitian ini semakin banyak digunakan dalam menetapkan kebijakan baru dalam
dunia pendidikan.
Kegiatan
penelitian dibidang pendidikan, social, ekonomi, politik dan keagamaan semakin
berkembang secara intensif sesuai dengan kebutuhan informasi yang akurat, untuk
dasar pembuatan keputusan atau kebijakan dalam semua masalah kehidupan, tak
terkecuali pendidikan.
Penelitian
juga dilaksanakan untuk menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi manusia
dalam kehidupannya seperti halnya dalam ekonomi, politik, agama, social budaya
dan pendidikan.
Melakukan
penelitian ilmiah adalah merupakan keterampilan yang menjadikan seorang calon
sarjana memahami proses kerja ilmiah. Untuk mencapai keterampilan ini
diperlukan proses transformasi pengetahuan tentang metode penelitian terhadap
mahasiswa yang memiliki tugas penelitian ini dengan meletakkan penelitian
ilmiah mencapai 6 SKS. Itu berarti penyelesaian tugas akhir penulisan skipsi
tidak boleh dianggap pekerjaan ringan dan dikerjakan asal jadi saja. Karena itu
klimaks penyelesaian tugas penulisan skripsi dengan inti kegiatan penelitian
ilmiah harus dipersiapkan sedemikian rupa, tidak hanya penguasaan pengetahuan
dan keterampilan tetapi yang tak kalah pentingnya adalah terbentuknya mental
keingin tahuan yang kuat supaya para sarjana nantinya mau mencari kebenaran
ilmiah untuk memecahkan persoalan social, ekonomi, keagamaan, dan pendidikan yang
dihadapinya di masyarakat.[2]
2.
Sikap
Ilmuan
Menurut Ary, dkk (1993). Seorang
ilmuan memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
a. Seorang
ilmuan adalah bersikap peragu, yang memelihara sikap skeptic secara tinggi
terhadap data dari ilmu. Penemuan akan dihargai sementara oleh ilmuan jika data
tersebut belum diuji (verifikasi). Dalam hal ini,verifikasi memerlukan adanya
observasi dan perncapaian hasil yang sama. Ilmuan selalu ingin mencoba pendapat
dan permasalahan berkaitan dengan hubungan diantara beberapa fenomena alamiah.
b. Ilmuan
bersikap objektif dan tidak memihak (imfartial). Dalam melakukan odservasi dan
penafsiran data, ilmuan tidak mencoba untuk membuktikan pendapat. Ilmuan harus
melakukan kewaspadaan tertentu terutama dalam pengumpulan data dengan cara
tertentu. Ilmuan menjaga kebenaran dan menerima fakta-fakta bahkan bila data
yang dikumpulkan mendukung atas suatu teori yang dikenal, lalu ada bukti yang
menyampingkan/menolak, maka teori tersebut harus dimodifikasi sesuai data
factual.
c. Ilmuan
menangani fakta bukan nilai. Ilmuan tidak bekerja dalam hal menyatakan
implikasi moral tertentu dari penemuannya, karena itu mereka tidak membuat keputusan
apa yang baik atau apa yang buruk, akan tetapi memberikan data mengenai
hubungan yang eksis diantaranya peristiwa yang terjadi. Suatu penemuan ilmuan
mungkin saja merupakan kunci penting dalam menemukan solusi nilai keputusan
yang mencakup berbagai data dan tidak menghukum pertimbangan nilai.
d. Ilmuan
senantiasa tidak puas dengan data yang asing tetapi mencari secara sitematik
bai penemuan mereka. Ilmuan meletakkan penemuan mereka dalam suatu system yang
teratur, kemudian dalam hal teori keilmuan ilmuan membawa penemuan empiric
kedaam pola yang bermakna, bagaimanapun, ilmuan menghargai teori sebagai
penemuan tentative/sementara atau provisional dari suatu pokok masalah yang
kemudian diperbaiki bila suatu bukti baru ditemukan.[3]
3.
Cara
Memperoleh Pengetahuan
Manusia
mampu melihat dunia ini dengan perspektif yang amat beragam, dengan kemampuan
nalarnya, manusia mampu melihat dunia sekelilingnya dengan mekanisme yang unik,
bahkan multi dimensi. Hal itu dikarenakan manusia memiliki rasa ingin tahu yang
amat besar. Awalnya, ras ingin tahu itu berkembang dengan cara yang amat
sederhana ketika sesuatu kejadian terjadi manusia masih hanya mencoba
memperhatikannya, tetapi lama kelamaan, manusia mengembangkan rasa ingin tahu
dengan mencoba mencari jawaban dibalik kejadian tersebut. Demikianlah maka ilmu
pengetahuan manusia semakin banyak dan semakin beragam. Dalam kehidupannya
manusia memang selalu ingin menemukan jawaban. Proses perkembangan kemudian
membawa manusia kedalam jawaban-jawaban yang sifatnya sederhana sampai kemudian
yang rumit dan kompleks. Pencarian jawaban yang benar-benar kebeneran inilah
yang menjadi hakikiat ilmu pengetahuan manusia.
4.
Pendekatan-Pendekatan
Penelitian
A.
Penelitian
kualitatif
1) Pengertian
Penelitian Kualitatif
Mengacu kepada Straus
dan Corbin ( 1990) penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang
prosedur penemuan yang di lakukan tidak menggunakan prosedur statistic atau
kuantifikasi.[4]
Dalam hal ini penelitian kulitatif adalah penelitian tentang kehidupan
seseorang cerita, prilaku, dan juga tentang fungsi organisasi, gerakan social,
atau hubungan timbal balik.
Faisal (1990)
berpendapat bahwa dalam mempelajari prilaku manusia di perlukan penelitian
mendalam sampai ke perilaku intinya (Inner behavior) secara holistic dan
bertolak dari sudut pandang manusia prilaku manusia.
Aktivitas penelitian
kualitatif yang dilaksanakan ini memiliki cirri cirri sebagai mana dikemukakan
Beogedan dan Biglend (1982) yaitu :
1.
Latar alamiah sebagai sumber data
2.
Penelitian adalah instrument kunci
3.
Penelitian kualitatif lebih mementingkan
proses dari pada hasil
4.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif
cenderung menganalisis data secara induktif
5.
Makna yang dimiliki pelaku yang
mendasari tindakan tindakan mereka merupakan aspek esensial dalam penelitian
kualitatif.[5]
Penelitian kualitatif
mencakup berbagai jenis penelitian yang mempunyai karakteristik yang sama atau
bersama. Para antropolog telah mengembangkan dan menggunakan pendekatan ini
dalam bentuk metode etnografis dengan disiplin dan tata cara yang tertentu.
Para antropolog dan sosiolog juga telah mengkombinasikan teknik- teknik survey
dengan pendekatan – pendekatan naturalistik untuk mengembangkan pendekan
observasi berperan serta ( Dimana subjek yang diteliti diperlukan sebagai
peserta peneliti) dalam penelitian lapangan.[6]
Bogdan dan Tailor
menjelaskan definisi metode kualitatif yaitu pendapat ini menegaskan bahwa
metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif tentang orang melalui tulisan atau kata- kata yang diucapkan dan
prilaku yang dapat diamati.
Penggunaan metode
kualitatif memungkinkan seseorang untuk mengetahui kepribadian orang dan
melihat orang sebagai mereka ,memahami dunianya. Apa yang diamati secara
langsung tentang pengalaman meraka sehari haridengan masyarakatnya.[7]
Penelitian kualitatif mempelajari orang orang dengan mendengarkan apa yang
dikatakan, tentang diri mereka dan pengalamannya dari sudut pandang orang yang
diteliti.
Kirk dan Miller
mendefenisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan social yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada
manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.[8]
Jane Richie juga
memberi defenisi yaitu penelitian kualitatif yang merupakan upaya untuk
menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep,
perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Pada defenisis
ini dikemukakan tentang peranan penting dari apa yang seharusnya diteliti yaitu
konsep, perilaku, persepsi dan persoalan tentang manusia yang diteliti.[9]
Penelitian Kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dan lain-lain. Secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah.[10]
Dari beberapa uraian
yang telah diungkapkan dapatlah ditarik sebuah kesimpulan bahwasanya penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dan lain-lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi atau
penggambaran dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Setiap penelitian harus
berujung opada sintesis pengetahuan yang membantu peneliti dan masyarakat pada
umumnya menyelesaikan masalah, baik berupa pelurusan, konsep, saran tindakan,
yang harus ditempuh, atau kebijan, atau pelurusan nilai – nilai yang diyakini
masyarakat karena itu penelitian sebagai metode ilmiah adalah jawaban empiris
terhadap masalah yang dihadapi dengan system, metode, prosedur, dan teknik
tertentu.
2) Kapan
menggunakan Penelitian Kualitatif
a.
Bila masalah penelitian belum jelas,
kondisi semacam ini cocok dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif
akan langsung masuk ke objek.
b.
Untuk mencari makna dibalik data yang
tampak.
c.
Untuk memahami interaksi social.
d.
Memahami perasaan orang.
e.
Untuk mengembangkan teori.
f.
Untuk memastikan kebenaran data.
g.
Meneliti sejarah perkembangan
3) Fungsi
dan pemanfaaatan penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif dimanfaatkan untuk
keperluan :
·
Pada penelitian awal dimana subjek
penelitian tidak difenisikan secara baik dan kurang difahami.
·
Pada upaya pemahaman penelitian perilaku
dan penelitian motivasional
·
Untuk penelitian konsultatif
·
Memahami isu-isu rumit suatu proses
·
Memahami isu-isu rinci tentang situasi
dan kenyataan yang dihadapi seseorang
·
Untuk memahami isu-isu yang sensitive
·
Untuk keperluan evaluasi
·
Untuk meneliti latar belakang fenomena
yang tidak dapat diteliti malalui penelitian kuantitatif
·
Digunakan untuk meneliti hal-hal yang
berkaitan dengan latar belakang subjek penelititan
·
Digunakan untuk dapat memahami setiap
fenomena yang sampai kini belum dapat diketahui
·
Digunakan untuk menemukan perspektif
baru tentang hal-hal yang sudah banyak diketahui
·
Digunakan oleh peneliti bermaksud
meneliti sesuatu secara mendalam
·
Dimanfaatkan oleh peneliti yang berminat
untuk menelaah sesuatu latar belakang misalnya tentang motivasi, peranaan,
nilai, sikap dan persepsi.
·
Digunakan oleh peneliti yang
berkeinginan untuk menggunakan hal-hal yang
belum banyak diketahui ilmu pengetahuan
·
Dimanfaatkan oleh peneliti yang ingin
meneliti sesuatu dari segi prosesnya[11].
4) Karakterisktik
penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
memiliki cirri-ciri yang membedakannya dengan penelitian lainnya. Berikut adalah
uraian yang merupakan hasil pengkajian dan sintesis dari pendapat Bogdan dan
Biklen dengan Lincoln dan Guba :
·
Latar alamiah, penelitian kualitatif
melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan.
Hal ini dilakukan karena ontology alamiah menghendaki adanya
kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan
dari konteksnya.
·
Manusia sebagai alat, dalam penelitian
kualitatif peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat
pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena, jika memanfaatkan alat yang
bukan manusia dan mempersiapkan dirinya terlebih dahulu sebagai yang lajim
digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan
penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada dilapangan.
·
Metode kualitatif, yaitu pengamatan,
wawancara atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena
beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan motede kualitatif lebih mudah
apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara
langsung hakekat hubungan peneliti dengan responden. Ketiga, metode labih peka
dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaaruh bersama
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
·
Analisis data secara induktif,
alasannya. Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak
sebagaimana yang terdapat dalam data.
·
Teori dari dasar, penelitian kualitatif
lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori substant
·
ive yang berasal dari data.
·
Deskriptif, data yang dikumpulkan adalah
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka hal itu disebabkan penerapan
metode kualitatif.
·
Lebih mementingkan proses daripada hasil
·
Adanya batas yang ditentukan oleh focus,
batas menentukan kenyataan jamak yang kemudian mempertajam focus, penerapan
focus dapat lebih dekat dihubungkan oleh interaksi oleh peneliti dan focus.
·
Adanya kriteria khusus untuk keabsahan
data, penelitian kualitatif mendefenisikan validitas, reabilitas, dan
objektifitas dalam persi lain dengan yang lajim digunakan dalam penelitian
klasik.
·
Desain yang bersifat sementara, dengan
disesuaikan melalui kenyataan dilapangan.
·
Hasil penelitian dirundingkan dengan
bersama.
B.
Penelitian
Kuantitatif
1)
Pengertian
Penelitian Kuantitatif
Penelitian
kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis
yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran
adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini
memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan
empiris
dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu cirri
tertentu. Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui
apa yang menjadi ciri sesuatu itu. Untuk
itupengamat mulai mencatat atau menghitung dari satu, dua, tiga, dan
seterusnya. Berdasarkan pertimbangan dangkal demikian, kemudian peneliti
menyatakan bahwa penelitian kuantitatif didasarkan atas perhitungan persentase,
rata-rata, kuadrat, dan perhitungan statistic lainnya. Dengan kata lain,
penelitian kuantitatif melibatkan diri pada perhitungan atau angka atau
kuantitas.[12]
Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan
baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu
sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk
meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan
dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Dalam metode penelitian
kuantitatif, masalah yang diteliti lebih umum memiliki wilayah yang luas,
tingkat variasi yang kompleks. Penelitian kuantitatif lebih sistematis,
terencana, terstruktur, jelas dari awal hingga akhir penelitian. Akan tetapi
masalah-masalah pada metode penelitian kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit
dengan tingkat variasi yang rendah, namun dari penelitian tersebut nantinya
dapat berkembangkan secara luas sesuai dengan keadaan di lapangan. Pendekatan
kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada
metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada
pendekatan ini, prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati dan perilaku yang
diamati. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat
penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrumen pokok. Oleh
karena hal itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas agar
dapat melakukan wawancara secara langsung terhadap responden, menganalisis, dan
mengkontruksikan obyek yang diteliti agar lebih jelas. Penelitian ini lebih
menekankan pada makna dan terikat nilai.
Metode penelitian kuantitatif merupakan
salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana,
dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya.
Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap
kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table,
grafik, atau tampilan lainnya.
Menurut Sugiyono, metode penelitian
kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama
digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena
berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah karena
telah memenuhi kaedah-kaedah ilmiah yaitu konkrit atau empiris, objektiv,
terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery,
karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan sebagai iptek baru.
Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka
dan analisis menggunakan statistic.[13]
Format Penelitian Kuantitatif dalam ilmu
social tergantung pada permasalahan dan tujuan penelitian itu sendiri.[14]
Selain itu metode penelitian kuantitatif
dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara
obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap
fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan
indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan
simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai dengan kategori informasi yang
berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol–simbol angka
tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan
sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu
parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah
tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran
yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan
berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui
suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam
statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan
pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga
sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam
penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut
“data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke
tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian
kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan
menguji teori-teori yang timbul.
2) Proses
Penelitian Kuantitatif
Setiap penelitian berangkat dari masalah,
namun masalah yang dibawa peneliti kuantitatif dan peneliti kualitatif berbeda.
Dalam penelitian kuantitatif, maslaah yang dibawa oleh peneliti harus sudah
jelas, sedangkan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara
dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan.
Setelah masalah diidentifikasi, dan
dibatasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Rumusan masalah pada umumnya
dinyatakan dalam kalimat pernyataan dengan pernyataan ini, maka akan dapat
memandu peneliti untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Berdasarkan rumusan
masalah tersebut, maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya. Jadi
teori dalam penelitian kuantitatif ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah
penelitian tersebut jawaban terhadap rumusan masalah yangbaru menggunakan teori
tersebut dinamakan hipotesis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Hipotesis yang masih merupakan jawaban
sementara tersebut, selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara
empiris/nyata. Untuk itu peneliti melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data
dilakukan pada populasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Bila
populasi terlalu luas, sedangkan peneliti memiliki keterbatasan waktu, dana dan
tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut. Bila peneliti bermaksud membuat generalisasi, maka sampel yang
diambil harus representative, dengan teknik random sampling.
Meneliti adalah mencari data yang akurat.
Untuk itu peneliti perlu menggunakan instrument penelitian. Data yang telah
terkumpul selanjutnya dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan
masalah dan hipotesis yang diajukan dalam peneltitian kuantitatif analisis data
menggunakan statistic. Statistic yang digunakan berupa statistic parametris
danstatistik non parametris. Peneliti menggunakan statistic imferensial bila
penelitian dilakukan pada sampel yang diambil secara random.
Data hasil analisis selanjutnya disajikan
dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat menggunakan tabel, tabel
distribusi frekuensi, grafik, garis, grafik batang, polygon, ogive, dan
lain-lain. Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan penjelasan yang
mendalam dan interpretasi terhadap data yang
telah disajikan.
Setelah hasil penelitian diberikan
pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban
singkat terhadap setiap rumusan mssalah berdasarkan data yang telah
dikumpulkan. Jadi kalau masalah ada lima maka kesimpulan juga ada lima. Karena
peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah, maka peneliti
berkewajiban untuk memberikan saran-saran. Melalui saran-saran tersebut diharapkan
masalah dapat dipecahkan.saran yang diberikan harus berdasarkan kesimpulan
hasil penelitian. Jadi jangan membuat saran yang tidak berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan. Apabila hipotesis penelitian yang diajukan
tidak terbukti, maka perlu di cek apakah ada yangsalahdalam menggunakan teori,
instrument, pengumpulan, analisis data, atau rumusan data yang diajukan.[15]
3) Kapan
menggunakan penelitian kuantitatif.
a. Bila
masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
b. Bila
peneliti ingin mendapat informasi yang luas dari suatu populasi.
c. Bila
ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain.
d. Bila
peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
e. Bila
peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris
dan dapat diukur.
f. Bila
ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan,
teori dan produk tertentu.[16]
4) Fungsi
penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan
baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmuilmu social, dari fisik dan biologi hingga
sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini jugadigunakan sebagai cara untuk
meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Sering juga dipergunakan dalam
ilmu-ilmu social untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.
5) Karakteristik
Penelitian Kuantitatif
·
Dilihat dari desain
a. Spesifik,
jelas, rinci
b. Ditentukan
secara mantap sejak awal
c. Menjadi
pegangan langkah demi langkah
·
Dari segi tujuan
a. Menunjukkan
antara variabel
b. Menguji
teori
c. Mencari
generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
·
Dari segi teknik pengumpulan data
a. Kuesioner
b. Observasi
dan wawancara tersturktur
·
Dari segi instrument penelitian
a. Test,
angket, wawancara terstruktur.
b. Instrument
yang telah standar
·
Dari segi data
a. Kuantitatif
b. Hasil
pengukuran variabel yang dioperasionalkan menggunakan instrument
·
Dari segi sampel
a. Besar
b. Representative
c. Sedapat
mungkin random
d. Ditentukan
sejak awal
·
Dari segi analisis
a. Setelah
selesai pengumpulan data
b. Deduktif
c. Menggunakan
statistic untuk menguji hipotesis
·
Dari segi hubungan dengan responden
a.
Dibuat berjarak bahkan sering tanpa kontak supaya
objektif
b.
Kedudukan peneliti lebih tinggi dari pada responden
c.
Jangka pendek sampai hipotesis sampai hipotesis dapat
dibuktikan
KESIMPULAN
Penelitian
merupakan usaha sistematik dalam menjawab suatu permasalahan. Kegiatan
penelitian dibidang pendidikan, social, ekonomi, politik dan keagamaan semakin
berkembang secara intensif sesuai dengan kebutuhan informasi yang akurat, untuk
dasar pembuatan keputusan atau kebijakan dalam semua masalah kehidupan, tak
terkecuali pendidikan. Melakukan penelitian ilmiah adalah merupakan
keterampilan yang menjadikan seorang calon sarjana memahami proses kerja
ilmiah.
Dalam
penelitian ilmiah dikenal dua bentuk penelitian, yaitu penelitian kualitatif
dan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.
Secara holistik dan dengan cara deskripsi atau penggambaran dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah. Metode penelitian kuantitatif merupakan
salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana,
dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya.
Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap
kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table,
grafik, atau tampilan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kunandar.
Langkah Muda Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta. 2012. Raja Grafindo Persada
Moleong,
Lexi J. Metodelogi Penelitian Kualitatif.
Bandung: 2014. Remaja Rosdakarya
Pathoni,
Abdurrahmat. Metodologi penelitian dan
teknik penyusunan skipsi. Jakarta. 2011. Rineka Cipta
Sugiyono.
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung. 2010. Alfabeta
Syahrum
dan Salim. Metodologi penelitian
kuantitatif. Bandung: 2009. Cipta Pustaka
Syahrum
dan Salim. Syahrum dan Salim. Metodologi
penelitian kuantitatif. Bandung: 2007. Cipta Pustaka
[1] Abdurrahmat Pathoni. Metodologi penelitian dan teknik penyusunan
skipsi. Jakarta. 2011. Rineka Cipta. Hlm. 83
[2] Syahrum dan Salim. Metodologi penelitian kuantitatif. Bandung:
2009. Cipta Pustaka. Hlm. 2-3
[3] Syahrum dan Salim. Ibid. Hlm. 3-4
[4] Syahrum dan Salim. Syahrum dan
Salim. Metodologi penelitian kuantitatif.
Bandung: 2007. Cipta Pustaka. Hlm.41
[5] Syahrum dan Salim. (2009)Op.Cit. Hlm. 44-45
[6] Syahrum dan Salim. Ibid . Hlm. 45
[7] Syahrum dan Salim. Ibid. Hlm. 46
[8] Lexi J. Moleong. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung:
2014. Remaja Rosdakarya. Hlm. 4
[9] Lexi J. Moleong. Ibid. Hlm 6
[10] Lexi J. Moleong. Ibid. Hlm. 6
[11] Lexi J. Moleong. Ibid. Hlm : 7
[12] Lexi J. Moleong. Ibid. Hlm. 3
[13] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung.
2010. Alfabeta. Hlm. 9
[14]
Kunandar. Langkah Muda Penelitian
Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta. 2012. Raja
Grafindo Persada. Hlm. 36
[15] Sugiyono. Ibid. Hlm. 30-32
[16] Sugiyono, Ibid. Hlm. 23
0 komentar:
Posting Komentar